Fungsi Air Ketuban Bagi Janin
15 March 2022

Sejak awal kehamilan, air ketuban atau cairan amnion telah dibentuk di dalam rahim. Air ketuban mulai diproduksi setelah kantung ketuban terbentuk, yaitu sekitar 12 hari setelah pembuahan.

Berikut ini adalah beberapa fungsi air ketuban bagi bayi yang ada di dalam kandungan:

Melindungi janin dari benturan

Fungsi yang pertama adalah untuk melindungi janin terhadap benturan dan tekanan dari luar. Misalnya, ketika ibu hamil jatuh atau perutnya terbentur.

Memberi ruang gerak

Air ketuban juga berfungsi memberikan ruang untuk janin bergerak. Selain itu, fungsi air ketuban juga dapat menjaga agar tali pusar tidak terjepit di antara janin dan dinding rahim.

Mencegah infeksi

Air ketuban berfungsi mencegah infeksi pada janin. Kandungan sel-sel pembentuk daya tahan tubuh di dalam air ketuban bertugas melawan infeksi yang masuk. Selain itu mengandung banyak sel janin (lanugo dan verniks kaseosa) yang berfungsi untuk menghambat bakteri karena mengandung zat seperti fosfat dan seng.

Memberikan kenyamanan pada janin

Air ketuban memastikan agar kondisi rahim tetap hangat dan nyaman untuk janin. Suhu air ketuban biasanya sedikit lebih hangat daripada tubuh ibu, yakni sekitar 37,5oC.

Mendukung perkembangan paru-paru

Janin tidak bernapas dengan cara menghirup, melainkan menelan air ketuban. Aktivitas ini dimulai saat kandungan berusia 10–11 minggu. Pada usia kehamilan 32 minggu, janin mulai berlatih bernapas dengan mengembang-kempiskan paru-paru. Paru-paru bayi dianggap sudah matang pada usia kehamilan 36 minggu.

Mendukung perkembangan sistem pencernaan

Janin belajar menelan dengan meminum air ketuban. Air tersebut nantinya akan dikeluarkan sebagai urine, untuk menjaga kestabilan jumlah air ketuban.

Janin yang kesulitan menelan air ketuban akan mengakibatkan volume air ketuban terlalu banyak (polihidramnion). Hal ini mengindikasikan adanya kelainan pencernaan pada janin.

Mendukung perkembangan otot dan tulang

Kantung ketuban menyediakan ruang untuk janin bergerak. Pergerakan janin ini dapat mendukung perkembangan otot dan tulangnya.

Jangan lupa untuk berkonsultasi secara rutin dengan dokter kandungan agar kehamilan berlangsung sehat hingga hari persalinan tiba.

Sumber: alodokter